Minggu, 25 Januari 2009

Seperti yg sudah kutulis dalam catatanku...kenisbian selalu bergantung pd kenisbian yg lain, suatu keadaan selalu bergantung pd keadaan yg lain, adanya daun yg jatuh dari ranting krn tiupan angin misalnya dan angin bertiup/bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara dan seterusnya...

ekarang mari kita bicara tentang 'GERAKAN'. Setiap sesuatu yg bergerak pasti ada yg menggerakkan seperti daun yg jatuh dari ranting, atau sebagai contoh lain : Jika menggerakkan sesuatu dengan tangan kita maka tangan kita digerakkan oleh otak dan otak digerakkan oleh kesan2 yg ditangkap oleh panca indera sebagai anasir2 pikiran didalam otak. Panca indera digerakkan oleh perangsang2 atau keinginan kita untuk memindahkan sesuatu tadi dan begitu seterusnya.

Rentetan peristiwa di atas tdk mungkin tanpa akhirkan ? Jadi harus ada penggerak pertama yang tidak bergerak dan tidak digerakkan.

Siapakah penggerak pertama itu ? Dia tidak bergerak dan tidak ada pula yg mampu menggerakkan, tidak bergantung pd sesuatu yg lain, tidak ada yg menggoyahkan...Dialah penggerak utama setiap fenomena di jagat ini. Dengan keimanan anda semua saya yakin anda bisa menjawab pertanyaan diatas.

YA QAYYUMU
YA QAADIRU
YA MUQODIMU
YA AWWAL

Sabtu, 24 Januari 2009

Kekuatan hati

Kita adalah makhluk Alloh yg dikaruniai hati yg dg itu kita merasakan, merasakan, mendengarkan, berdialog dan meraba melalui dunia batiniah kita terhadap setiap kejadian sehari-hari dengan kejujuran yg muncul dari dalam diri kita.

Aku teringat dialog dan perbincangan ringan dg sang guru tentang kekuatan hati.

Sang Guru (SG) : Sampean tahu ga...kira-kira menurut sampean apa sih di dunia ini sesuatu yg memiliki kecepatan paling tinggi ?

Aku : Yang saya tahu sih cahayalah yg memiki kecepatan paling tinggi Kyai...lha wong cahaya itu mampu menempuh jarak 300.000 km/detik...

SG : Ketahuilah...bahwa ada sesuatu yg kecepatannya itu melebihi kecepatan cahaya

Aku : Wah...apa bener Kyai...ada sesuatu selain cahaya yg kecepatannya melebihi cahaya ? Pelajaran fisika yg masih saya ingat itu ya cuma cahaya kok yg memiliki kecepatan tertinggi...

SG : Percayalah bahwa ada sesuatu yg memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya yaitu pandangan mata sampeanl...

Aku : Kok bisa to kyai ? penjelasannya gimana itu...

SG : Ketika sampean melihat sesuatu dan pd saat mata sampean tertuju pada misal tumpukan kitab hadis di depan sampean itu bukankah saat itu juga pandangan mata sampean sudah sampai pd obyek pandangan mata sampean ?
Biar sampean yakin kalau pandangan mata sampean itu kecepatannya luar biasa...coba alihkan pandangan mata sampean ke bedug masjid di luar sana...

Akupun mengalihkan pandangan mataku ke bedug masjid yg ada diluar sana...dan akupun melihat bedug masjid di masjid kecil dihalaman rumah Kyai...

SG : Nah coba sampean rasakan kecepatan pandangan mata sampean tadi, bukankah pandangan mata sampean langsung sampai ke bedug yg sampean lihat ? hehehe...

Aku : Wah nggih kyai...langsung nyampai pandangan mata saya ke bedug masjid itu.

SG : Tapi ada lho sesuatu yg kecepatannya melebihi pandangan mata sampean...

Aku : Ehmm...apa itu Kyai ?

SG : Pikiran sampean..

Aku : Lha...kok bisa begitu ?

SG : Coba amati peristiwa pd saat sampean melihat bedug tadi...sebelum pandangan mata sampean sampai pd bedug tadi bahkan sebelum bola mata sampean bergerak ada sesuatu yg bergerak mendahului itu semua yg tertuju pd bedug tadi yaitu pikiran sampean...pikiran sampeanlah yg melalui otak telah memerintahkan bola mata sampean untuk bergerak dan pd akhirnya pandangan mata sampean bisa sampai pd bedug tadi...artinya ada sesuatu yg bergerak dg cepat yg telah mendahului pandangan mata tadi...sesuatu itu telah melakukan 'gerakan' sebelum bola mata sampean bergerak...

Tiba-tiba ada ketakjuban yg menyeruak dari kesadaranku dan mendorong ketertarikanku untuk dialog lebih lanjut dg Sang Guru.

Aku : Wah bener juga apa yang panjenengan katakan tadi Kyai...jadi takjub saya mendengar penjelasan panjenengan tadi...

SG : Hehehe...sampean mungkin akan lebih takjub lagi kalau saya bilang ada yg lebih cepat dari pikiran kita...

Aku : Lho...(jujur cuma bisa bilang "Lho" aja pas Sang Guru bilang begitu)

SG : Yang lebih cepat dari pikiran kita adalah Hati kita...

Aku : Aduh kyai...saya sudah merasa susah untuk mencoba membuat penjelasan dari apa yg kyai katakan tadi...

SG : Begini...coba sampean amati sekali lagi peristiwa sampean melihat bedug tadi...pd saat bola mata sampean bergerak hingga pandangan mata sampean sampai pd bedug tadi ternyata ada sesuatu yg mendahului itu semua yaitu pikiran sampean yg melalui otak sampean lalu menggerakkan bola mata sampean hingga pandangan mata sampean sampai pd bedug tadi...nah ternyata dr rangkaian peristiwa tadi ada sesuatu yg bergerak yg mendahului pikiran sampean yaitu hati sampean, karena dari hatilah muncul hasrat, kehendak atau keinginan yg muncul pd diri sampean untuk melihat bedug dan keinginan sampean ini telah bergerak dan sampai pada bedug tadi bahkan sebelum pikiran sampean bergerak untuk selanjutnya melalui otak sampean menggerakkan bola mata hingga pd akhirnya pandangan mata sampai pada bedug yg sampean lihat....

Aku : .....(makin tertegun aku setelah memahami penjelasan Sang Guru) Wah.. ga pernah terlintas dari pikiran saya kalau ternyata hati kita ini memiliki kemampuan seberti itu...

SG : Nah sekarang kita lanjut lagi perbincangan ini...tentunya sampean masih inget to dengan rumus relativitasnya Einsten E = m.c kwadrat ?

Aku : Iya saya masih ingat itu....

Untuk sekedar mengingatkan ttg rumusan Einstein diatas bahwa E = Energi, m = massa atau bobot dan c = kecepatan cahaya yg nilainya 300.000 km/detik.

SG : Nah sekarang kita hubungkan rumusan Einstein tadi dg kemampuan hati kita...jika cahaya itu kecepatannya adalah 300.000 km/detik dan pandangan mata kita yg ternyata lebih tinggi kecepatannya dari cahaya yg meski saya tidak tahu berapa nilai kecepatannya tapi misalkan 10x lipat dari kecepatan cahaya dan pikiran kita yg lebih tinggi dari pandangan mata kita yg misalkan 10x lipat dari kecepatan pandangan mata kita lalu hati kita yg kecepatannya lebih tinggi dari pikiran kita yg misalkan 10x lipat dari kecepatan pikiran kita dan misalkan massa atau bobot hati kita yg ada di dalam dada kita itu cuma seberat 1 gram saja...coba sampean hitung berapa besar energi hati kita....

Aku mencoba membuat coretan perhitungan di atas kertas...rumus Einstein E = m x c kwadrat, kecepatan cahaya = 300.000 kwadrat = 90.000.000.000 trus jika misal kecepatan pandangan mata 10 x llipatnya maka energi pandangan mata = 900.000.000.000 trus jika misal kecepatan pikiran 10 x lipat kecepatan pandangan mata maka energi pikiran = 9.000.000.000.000 trus jika misal kecepatan hati 10 x lipat kecepatan pikiran maka energi hati adalah 90.000.000.000.000 !! SEMBILAN PULUH TRILYUN !!

Aku : Wah...angka yg sangat besar kyai

SG : Nah...itu kalau hati kita cuma seberat 1 gram, saya yakin kalau hati kita ditimbang pasti lebih dari 1 gramkan ? misal saja hati kita itu beratnya 1 kg atau 1.000 gram maka sampean kalikan angka energi hati kita yang 9 Trilyun tadi 1.000 kali lipat....itulah besarnya energi atau kekuatan hati kita....

Aku : Subhanalloh....

SG : Makanya...kenapa selalu saya nasehatkan kepada sampean jika kita berdoa jangan cuma bibir saja yg mengeluarkan kat.a-kata doa tetapi libatkan pikiran dan hati kita didalam tiap doa kita karena dg itu doa kita akan dihantarkan dg suatu energi yg begitu besar kepada Alloh...tidak ada lagi sekat yg mampu menghalangi doa kita kepada Alloh seandainya sekat itu terbuat dari baja sekalipun...apalagi Alloh begitu dekat kepada hambanya yang gemar berdoa dan memohon kepadaNya...

Jumat, 23 Januari 2009

Ngelamunin Malaikat

Malam ini iseng iseng aku baca buku pelajaran anak SMU tentang relativitas Einstein yaitu E=m.c2 suatu rumusan yg pada akhirnya membuat suatu perubahan besar bagi umat manusia pd saat ini bahkan kayaknya Einstein juga ga bakalan mengira kalau formula relativitasnya telah melampaui perkiraannya dalam segi penggunaannya.

Tapi bukan itu yg mengusik pikiranku tapi aku tiba-tiba kepikir aja dg formula E=m.c2 dimana E adalah Energi, m adalah massa atau bobot dan c mewakili kecepatan cahaya yg nilainya 300.000 km/detik. Tiba-tiba aku teringat makhluk ciptaan Alloh yg namanya Malaikat. Aku teringat kalau Alloh menciptakan malaikat dari Nur/Cahaya maka tentu saja malaikat juga memiliki sifat seperti cahaya, salah satunya adalah kecepatannya yg mampu menempuh jarak sejauh 300.000 km dalam waktu 1 detik. Aku coba kaitkan dengan rumusan relativitas Einstein tadi, jika saja bobot atau massa malaikat itu cuma 1 gram saja trus dikalikan dengan 300.000 kwadrat...eng ing enggg....angka fantastis 90.000.000.000 !! alias SEMBILAN PULUH MILYAR !!

Aku langsung tersentak dan tersadar...betapa besar energi sang malaikat yang bobotnya cuma 1 gram saja, lalu bagaimana jika bobotnya 2 gram, 7 gram, 300 gram atau 1 kg ?

Jika malaikat saja memiliki energi sedemikian besar lalu bagaimana dengan Alloh yang menciptakan malaikat ?

Aku hanya bisa tertunduk, merasa lemah, tanpa daya...yang membuat hatiku bergetar tertunduk seraya seluruh bibir lahir dan batinku berbisik...ALLOHU AKBAR...

Sebuah renungan

Keywords : "Kebenaran itu berasal dari Tuhanmu, oleh karena itu janganlah kamu masuk golongan orang2 yg syak wasangka''(Quran: AI Baqarah, 147)


Ketika kita berfikir u/ mendptkan suatu pengetahuan dg sesempurna mungkin melalui penelitian dan pemikiran mendalam tentang kenyataan yg sebenarnya maka saat itulah kita memasuki alam filsafat.
Kenyataan atau kebenaran yg sebenarnya adalah HAKEKAT, dan u/ menyelami suatu hakekat dibutuhkan tarekat (metode).

Mencari hakekat sesuatu bukanlah memandang sesuatu dari hasil pengamatan panca indra fisik kita saja tetapi menyeluruh..meliputi dunia batin kita yg tertuju pd kebenaran sejati, dalam jagat raya ini hanya ada SATU kebenaran sejati yaitu ALLOH.

Hubungan antara segala fenomena yg ada di kolong jagat ini yg dapat disaksikan o/ panca indra dg pangkal penyebab utama setiap fenomena (ALLOH) dinamakan MARIFAT.

Kenyataan2 lahiriah yg bisa disaksikan o/ panca indra kita itu bersifat nisbi krn bergantung kpd kenyataan2 lahiriah lainnya, misal : adanya daun yg jatuh dari ranting krn ditiup angin, adanya angin krn adanya perbedaan tekanan udara dst..dst. Sedangkan hakekat tdk bergantung pd keadaan lainnya, krn hakekat bergantung pd kebenaran sejati yg tungggal, dan kebenaran sejati hanya ada pd Tuhan dan Tuhan adalah ALLOH tiada Tuhan yg lain selain ALLOH.

Kenyataan yg nisbi (relatif) selalu bergantung pd yg mutlak (absolut) jadi kenyataan yg lahiriah adalah bagian (fragment) dari yg mutlak atau berasal dr yg mutlak, jadi kita tdk dpt mengetahui hakekat sesuatu apabila kita hanya mengenal fragmentnya saja atau azaz2 dasarnya. Kenisbian bukanlah hakekat.

Terkadang kita juga memikirkan sesuatu yg tdk lahiriah saja atau sesuatu yg abstrak dan berpikir secara abstrak atas sesuatu yg lahiriah/riil bukanlah suatu abstraksi yg sebenarnya melainkan suatu khayalan atas sesuatu yg lahiriah/riil, cara berpikir yg seperti ini adalah cara berpikir yg primitif (setidaknya menurut saya sih..) dan cara berpikir seperti ini percaya atau tidak (kalau saya sangat percaya tuh..) masih banyak digunakan orang bahkan dikalangan ilmuwan, mereka hanya percaya kpd yg lahiriah saja...sesuatu yg positif saja, nisbi dan nyata saja.

Kerusakan sifat umum manusia, ketegangan dan konflik baik yg bersifat lokal maupun global pd dewasa ini disebabkan oleh cara berpikir manusia yg mengingkari adanya hal2 yg bersifat abstrak yg justru mengandung hakekat !! lebih parah lagi ketika manusia sudah memandang sesuatu yg lahiriah sebagai suatu hakekat yg sebenarnya...duh !!

Kira2 salah ga sih tulisanku ini...?