Sabtu, 24 Januari 2009

Kekuatan hati

Kita adalah makhluk Alloh yg dikaruniai hati yg dg itu kita merasakan, merasakan, mendengarkan, berdialog dan meraba melalui dunia batiniah kita terhadap setiap kejadian sehari-hari dengan kejujuran yg muncul dari dalam diri kita.

Aku teringat dialog dan perbincangan ringan dg sang guru tentang kekuatan hati.

Sang Guru (SG) : Sampean tahu ga...kira-kira menurut sampean apa sih di dunia ini sesuatu yg memiliki kecepatan paling tinggi ?

Aku : Yang saya tahu sih cahayalah yg memiki kecepatan paling tinggi Kyai...lha wong cahaya itu mampu menempuh jarak 300.000 km/detik...

SG : Ketahuilah...bahwa ada sesuatu yg kecepatannya itu melebihi kecepatan cahaya

Aku : Wah...apa bener Kyai...ada sesuatu selain cahaya yg kecepatannya melebihi cahaya ? Pelajaran fisika yg masih saya ingat itu ya cuma cahaya kok yg memiliki kecepatan tertinggi...

SG : Percayalah bahwa ada sesuatu yg memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya yaitu pandangan mata sampeanl...

Aku : Kok bisa to kyai ? penjelasannya gimana itu...

SG : Ketika sampean melihat sesuatu dan pd saat mata sampean tertuju pada misal tumpukan kitab hadis di depan sampean itu bukankah saat itu juga pandangan mata sampean sudah sampai pd obyek pandangan mata sampean ?
Biar sampean yakin kalau pandangan mata sampean itu kecepatannya luar biasa...coba alihkan pandangan mata sampean ke bedug masjid di luar sana...

Akupun mengalihkan pandangan mataku ke bedug masjid yg ada diluar sana...dan akupun melihat bedug masjid di masjid kecil dihalaman rumah Kyai...

SG : Nah coba sampean rasakan kecepatan pandangan mata sampean tadi, bukankah pandangan mata sampean langsung sampai ke bedug yg sampean lihat ? hehehe...

Aku : Wah nggih kyai...langsung nyampai pandangan mata saya ke bedug masjid itu.

SG : Tapi ada lho sesuatu yg kecepatannya melebihi pandangan mata sampean...

Aku : Ehmm...apa itu Kyai ?

SG : Pikiran sampean..

Aku : Lha...kok bisa begitu ?

SG : Coba amati peristiwa pd saat sampean melihat bedug tadi...sebelum pandangan mata sampean sampai pd bedug tadi bahkan sebelum bola mata sampean bergerak ada sesuatu yg bergerak mendahului itu semua yg tertuju pd bedug tadi yaitu pikiran sampean...pikiran sampeanlah yg melalui otak telah memerintahkan bola mata sampean untuk bergerak dan pd akhirnya pandangan mata sampean bisa sampai pd bedug tadi...artinya ada sesuatu yg bergerak dg cepat yg telah mendahului pandangan mata tadi...sesuatu itu telah melakukan 'gerakan' sebelum bola mata sampean bergerak...

Tiba-tiba ada ketakjuban yg menyeruak dari kesadaranku dan mendorong ketertarikanku untuk dialog lebih lanjut dg Sang Guru.

Aku : Wah bener juga apa yang panjenengan katakan tadi Kyai...jadi takjub saya mendengar penjelasan panjenengan tadi...

SG : Hehehe...sampean mungkin akan lebih takjub lagi kalau saya bilang ada yg lebih cepat dari pikiran kita...

Aku : Lho...(jujur cuma bisa bilang "Lho" aja pas Sang Guru bilang begitu)

SG : Yang lebih cepat dari pikiran kita adalah Hati kita...

Aku : Aduh kyai...saya sudah merasa susah untuk mencoba membuat penjelasan dari apa yg kyai katakan tadi...

SG : Begini...coba sampean amati sekali lagi peristiwa sampean melihat bedug tadi...pd saat bola mata sampean bergerak hingga pandangan mata sampean sampai pd bedug tadi ternyata ada sesuatu yg mendahului itu semua yaitu pikiran sampean yg melalui otak sampean lalu menggerakkan bola mata sampean hingga pandangan mata sampean sampai pd bedug tadi...nah ternyata dr rangkaian peristiwa tadi ada sesuatu yg bergerak yg mendahului pikiran sampean yaitu hati sampean, karena dari hatilah muncul hasrat, kehendak atau keinginan yg muncul pd diri sampean untuk melihat bedug dan keinginan sampean ini telah bergerak dan sampai pada bedug tadi bahkan sebelum pikiran sampean bergerak untuk selanjutnya melalui otak sampean menggerakkan bola mata hingga pd akhirnya pandangan mata sampai pada bedug yg sampean lihat....

Aku : .....(makin tertegun aku setelah memahami penjelasan Sang Guru) Wah.. ga pernah terlintas dari pikiran saya kalau ternyata hati kita ini memiliki kemampuan seberti itu...

SG : Nah sekarang kita lanjut lagi perbincangan ini...tentunya sampean masih inget to dengan rumus relativitasnya Einsten E = m.c kwadrat ?

Aku : Iya saya masih ingat itu....

Untuk sekedar mengingatkan ttg rumusan Einstein diatas bahwa E = Energi, m = massa atau bobot dan c = kecepatan cahaya yg nilainya 300.000 km/detik.

SG : Nah sekarang kita hubungkan rumusan Einstein tadi dg kemampuan hati kita...jika cahaya itu kecepatannya adalah 300.000 km/detik dan pandangan mata kita yg ternyata lebih tinggi kecepatannya dari cahaya yg meski saya tidak tahu berapa nilai kecepatannya tapi misalkan 10x lipat dari kecepatan cahaya dan pikiran kita yg lebih tinggi dari pandangan mata kita yg misalkan 10x lipat dari kecepatan pandangan mata kita lalu hati kita yg kecepatannya lebih tinggi dari pikiran kita yg misalkan 10x lipat dari kecepatan pikiran kita dan misalkan massa atau bobot hati kita yg ada di dalam dada kita itu cuma seberat 1 gram saja...coba sampean hitung berapa besar energi hati kita....

Aku mencoba membuat coretan perhitungan di atas kertas...rumus Einstein E = m x c kwadrat, kecepatan cahaya = 300.000 kwadrat = 90.000.000.000 trus jika misal kecepatan pandangan mata 10 x llipatnya maka energi pandangan mata = 900.000.000.000 trus jika misal kecepatan pikiran 10 x lipat kecepatan pandangan mata maka energi pikiran = 9.000.000.000.000 trus jika misal kecepatan hati 10 x lipat kecepatan pikiran maka energi hati adalah 90.000.000.000.000 !! SEMBILAN PULUH TRILYUN !!

Aku : Wah...angka yg sangat besar kyai

SG : Nah...itu kalau hati kita cuma seberat 1 gram, saya yakin kalau hati kita ditimbang pasti lebih dari 1 gramkan ? misal saja hati kita itu beratnya 1 kg atau 1.000 gram maka sampean kalikan angka energi hati kita yang 9 Trilyun tadi 1.000 kali lipat....itulah besarnya energi atau kekuatan hati kita....

Aku : Subhanalloh....

SG : Makanya...kenapa selalu saya nasehatkan kepada sampean jika kita berdoa jangan cuma bibir saja yg mengeluarkan kat.a-kata doa tetapi libatkan pikiran dan hati kita didalam tiap doa kita karena dg itu doa kita akan dihantarkan dg suatu energi yg begitu besar kepada Alloh...tidak ada lagi sekat yg mampu menghalangi doa kita kepada Alloh seandainya sekat itu terbuat dari baja sekalipun...apalagi Alloh begitu dekat kepada hambanya yang gemar berdoa dan memohon kepadaNya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar